THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 04 November 2011

Tentu Saja Itu Yang Dinamakan Tangis Kebahagiaan...

aku tak pernah lagi menghitung jumlah sinar redup yang berserakan diatas sana..
tak mau tau lagi bagaimana mengakhiri malam panjang yang memaksaku terpejam..


aku sudah siap..
sudah merdeka sekarang..
sudah sadar bahwa airmata mengalir bukan untuk mengisi kekosongan..


tangis yang kuperjuangkan kini hanya akan hadir saatku mampu bangkit dari keterpurukan..


tentu saja itu yang dinamakan tangis kebahagiaan..

Kamis, 07 Juli 2011

Saya dan Hati Saya part II...

saya lupa kapan terakhir kali ada kata-kata manis menghampiri telinga saya..
saya juga lupa bagaimana bentuk kasih sayang teduh yang pernah membelai hati saya..
saya bahkan tak pernah menyadari, betapa pelupanya saya sekarang..
terlalu banyak perdebatan dan kekerasan yang saya lihat, saya dengar, saya rasakan tiap kali saya singgah disini..

saya hanya bungkam, menyembunyikan tangis yang diam-diam menelusuri pipi tiap tengah malam..
mendengar kata-kata saya mungkin sudah dianggap haram..
jadi untuk apa lagi saya menyelamatkan jiwa yang terlanjur karam..

Kutulis Dia Sebagai Aku...

inilah aku..

sebongkah daging dibalik selimut tanpa warna..
yang bisa kau raba setiap lekuknya..
bisa kau sentuh, kau remas dengan gelinjang hasrat diubun-ubun kepala..

inilah sebaris kalimat tentang aku..

yang membungkam mulut dengan desah yang membakar..
membaluri tubuh dengan peluh dari jilatan nafsu yang berkobar..

inilah aku..

yang kau gagahi kala hujan mengusik malam..
dan terlelap saat gelombang dibawah perutmu sudah padam..

bla...bla...bla...dan Saya Butuh Kamu !

wajah saya sudah basah oleh keinginan saya sendiri..
tapi saya belum merasa lega..
andai saya masih punya keberanian seperti dulu..
ingin rasanya saya berlari kesana, berteriak penuh dendam diantara gemuruh gerbong-gerbong tua yang tak pernah menghiraukan keberadaan saya..
tapi saat ini saya mau kamu disini..
saya butuh telinga kamu untuk mendengarkan keluh kesah saya..
saya butuh bahu kamu untuk menyandarkan sejenak beban saya..
saya butuh tangan kamu untuk mengusap lembut kepala saya dan mengusir kegundahan yang akhir-akhir ini kerap melanda..
saya ingin melihat mata coklat kamu untuk meyakinkan hati saya..
bahwa masih banyak cinta disana, untuk saya..

Senin, 18 April 2011

Sudahkah aku menjadi wanita dewasa..

Aku gadis kecil dengan berjuta impian di kepala..
Menghabiskan waktu bersama canda tawa..
Dan pulang ketika bunda berteriak tentang petang yang sudah menyapa..

Lalu waktu membawaku menjadi gadis remaja dengan berbagai perubahan yang tak pernah peduli apa aku menyukainya..
Menamparku dengan berbagai pelajaran berharga, apa itu suka dan apa itu duka..

Dan sekarang, sudahkah aku menjadi wanita dewasa ?
Dengan cita-cita panjang pendek yang menantang di depan sana..
Yang mungkin akan menyuguhkan manisnya keberhasilan atau pahitnya kegagalan..
Sudah bisakah kujawab harapan kedua orangtua yang tak henti menitipkan namaku padaNya dalam tiap doa..
Sudah mampukah kumenjalani cinta yang sebenar-benarnya..

Catatan Kemarin...

Maafkan aku..
Jika ternyata aku tak mampu memegang janjiku untuk tak menangis lagi..
Aku sudah lelah dengan butiran-butiran kecil yang selalu saja menetes tiap kali hatiku nyeri..
Aku benci harus menjatuhkannya terus menerus..
Tapi hanya ini yang bisa kulakukan, tatkala semua mata mulai terpejam..
Ketika malam mulai menyusuri hening dengan gulitanya..
Dan kamar ini tak pernah berubah dari diamnya yang angkuh, tak peduli betapa sibuknya aku menyeka airmata dengan ujung baju..

Sungguh tak ada seorangpun yang bercita-cita untuk gagal, begitu juga aku..
Mimpiku panjang..
Sudah kususun harapan tinggi dalam tiap lekukkannya..
Kutaburi senyum bangga diantara liku-liku kemenangannya..
Namun ketika kenyataan mengatakan aku padam, adakah yang mau membagi waktu demi mendengar jerit kecilku yang tertahan..
Adakah yang rela mengulurkan tangannya untuk menghapus ketidakyakinanku..
Sampai kalimat terakhir ini kutulis, jawabnya tetap tak ada !

Saya dan Hati Saya...

saya memang sudah bertahun-tahun hidup dalam kabut pekat semacam ini..
tapi entah mengapa, mata saya tetap tak bisa terbiasa..
selalu merasa perih lalu mulai menangis untuk meluapkannya..

sebelah hati saya pernah bertanya, mengapa saya tak mencoba untuk beradaptasi dengan semua ketidaknyamanan ini..
tapi sebelah hati yang lainnya menyahut, untuk apa membiasakan diri dengan kebusukan yang seharusnya bisa dihindari..

saya gamang, saya tak ingat apa-apa..
yang saya tau, hati saya benar-benar terluka dan membatu sekarang !

Jumat, 25 Maret 2011

Namamu Dalam Doaku...

aku melihatmu..
lalu mata cokelatmu pun tak pandai menipu..

aku mulai merasa nyeri..
ketika kau katupkan bibir tanpa memberiku kabar yang berarti..

kupeluk ragamu,tapi tak tahu jiwamu..
pikirmu tak disini..
kukecup keningmu,tanpa kau perlihatkan wajahmu..
senyummu pun bukan karena ada aku disisi..

jika harapan terlalu sering mengabaikanmu..
bila bahagia teramat sering kecewakanmu..
percayalah aku dihatimu..
tak akan kulewatkan namamu dalam tiap doa dan harapan terbaikku..

Diam !

diam..
tatap mataku dan katakan apa maumu..
jangan bersembunyi dari segala rasa di hatimu yang kau ingin juga ada padaku..

diam..
dengar degup jantungmu yang berkejaran dengan letupan cinta dalam dadaku..
lekas ulurkan tanganmu sebelum ku jemu dengan rayu dan kata manismu..

diam..
atau kau ingin aku memaksamu untuk bungkam..
ayo cepat perlihatkan..
biar mereka tahu apa yang kita ikrarkan..
biar semua tahu kita tak terpisahkan..

Senin, 07 Maret 2011

ADA BAND gw bangeeet !


MASIH adakah SURGA CINTAmu untukku..
bila 1001 CARA tlah kutempuh tuk dapatkan cinta sejatimu..
sudikah dirimu menjadi raja di istana hatiku..
meraih SINGGASANA CINTAku..
SAYANG..
jika JALAN CAHAYA itu masih ada..
akan ku pastikan SEGUDANG CINTAku untukmu seorang..
meski ku harus mati karenamu..
kan ku raih KEAJAIBAN KECIL itu diketinggian nirwana..
resapilah SENANDUNG LAGU CINTA ini..
dan pastikan aku tak pernah 1/2 HATI padamu..
apalagi PURA2 MENCINTAImu..
aku selalu memberikan yang TERBAIK BAGIMU,karna kaulah AURAKU..
aku tak ingin menjadi MANUSIA BODOH yang memburu cinta,demi tuk paksakan egoku..
aku ingin HITAM DAN PUTIH cinta ini,tetap terjaga sepanjang waktu..
hingga ku TAK BISA LAGI MENYAYANGMU..
hingga PENJARA JIWA membunuh rasa MANJAmu..
akan tetap ku kenang,KENCAN RAHASIA kita diantara LANGIT 7 BIDADARI..

Aku Jelas Kecewa...

debu-debu jalanan memperburuk penglihatanku siang ini..
sudah mencoba membendung pedih,tapi langit tak juga jenuh menyuguhkan terik..

kulangkahkan kaki ku untuk pulang..
mungkin nanti akan kupinjam bahumu sayang..

aku jelas kecewa..
tapi semakin ku ingat pahitnya,makin liar aku menelannya..
kubiarkan mengalir dalam darahku dan menghapus buruk sangka dalam pikirku..

sudah rusak wajah pagi yang mengulum senyum kemarin..
tapi ku yakin,tangis hari ini akan menyejukkan senyum yang disimpan Tuhan untukku esok..

Jumat, 25 Februari 2011

Aku Mau Menghabiskan Senjaku Disini...

tak ada yang mengundang buih-buih gundah ini dalam dadaku..
tapi semesta meyakinkan aku untuk tetap duduk diam menikmati pahatan siang yang begitu terik..
aku hanya berharap hujan tak tiba-tiba turun mengusir bahuku yang biasa tersandar ditepian janji syahdunya..
aku mau menghabiskan senjaku disini..
dan jangan hentikan luapan hening ini sampai aku pergi..

Sudah Kututup Pintu Ini...

sudah kututup pintu ini..
kau dengar aku menguncinya..
jika kau tau adatku tiap petang,jangan kau ketuk lagi atau panggil namaku..
aku tak ada niat membukanya lagi sampai besok pagi..

sudah kututup pintu ini..
mengumpatlah kalian seramai mungkin..
aku cukup mengalirkan tembang temperamental dan tenggelam pada kisah setebal lima ratus dua halaman..

sudah kututup pintu ini..
jangan coba bertanya sedang apa aku dibaliknya..
karena hanya aku yang boleh mereguk habis sepinya..
dan hanya aku yang tau bagaimana menikmati detik-detik sendiri macam ini..

Senin, 14 Februari 2011

Ku Sudah Berdusta Pada Malam,Pada Semua Lekuk Bibir Yang Tebarkan Pesona Kehancuran..

Bahkan dalam rengkuhan senyap yang nyaris sempurna pun isakku tak terdengar..
Airmata ini hanya mengalir dalam diam..
Perlahan jatuh membanjiri jiwa yang sudah koyak..
Mungkin hati ini tak pantas lagi berteriak..
Hanya memasung keluh kesah tak berkesudahan..
Tak ubahnya seperti ucapan rapuh yang pamerkan selaksa keterpurukan..
Kuraba sepi yang memindahkan sebagian mimpiku dalam tawa tanpa arah..
Kumenangis dalam-dalam dibalik desah-desah nikmat penghuni neraka yang siap berpesta..
Ku sudah berdusta pada malam,pada semua lekuk bibir yang tebarkan pesona kehancuran..

Minggu, 13 Februari 2011

Aku Sang Pemuja Kesunyian...

aku sang pemuja kesunyian..

mengunci lidah dari pergunjingan..
membalut hati dengan kesendirian..

aku sang pemuja kesunyian..

menikmati waktu dengan petik tembang kelembutan..
memperkaya jiwa dengan sastra dan keindahan..

aku sang pemuja kesunyian..

mencoba tersenyum meski dunia memberiku pengecualian..
berusaha melewati keterasingan dengan ikhlas menjadi kawan dan sabar menjadi pegangan..

Senin, 10 Januari 2011

special 4 my guardian angel.. (Love U 4Ever mom..)

kau inspirasi terbesarku,ibu..
tapi aku bahkan belum sempat menulis sebuah sajak kecil untukmu..

tapi dengarlah wahai wanita kebanggaanku..
aku menulisnya disini..
di kedalaman hatiku yang kau penuhi cinta..
aku mengingatnya,ibu..
diantara keringat dan air matamu yang kuabadikan dalam satu keajaiban..

aku ingin slalu menjadi gadis kecilmu,ibu..
karena tak pernah cukup waktu untuk mengagumi keindahanmu menyayangiku..

Bukan Lelaki Sempurna...

bukan lelaki tanpa cela yang membuatku jatuh cinta..
tapi lelaki yang pernah berdosa dan memperbaiki kesalahannya..

bukan lelaki yang tak pernah kehilangan hatinya yang membuatku mempercayainya..
tapi lelaki yang menemukan hatinya dalam cinta yang kujaga untuk dirinya..

bukan lelaki dengan limpahan cahaya dunia dan kata-kata surga yang membuat aku bahagia..
tapi lelaki dengan aroma doa dan kesabaran yang sederhana..

bukan lelaki sempurna yang mengakhiri pencarianku kini..
tapi dia..
lelaki yang memeluk
ketidaksempurnaanku dalam ikrarnya yang abadi..

Aku Hanya Perlu Satu Tempat Dihatimu...

jangan tatap mataku..
aku tak mau kau temukan sebuah lubang besar disana..
dimana kusimpan semua kehancuran yang selama ini membunuh asaku..

jangan pandangi wajahku..
aku tak butuh dikasihani..
meski jalan panjang didepan sana pasti akan membuatku menyesali kebodohan yang telah terlewati..

tak perlu membisikkan pujian untuk melihatku tersenyum diantara tamparan panas dipipiku..

aku hanya perlu satu tempat dihatimu,yang bisa menjaga kebenaranmu mencintaiku..

tangisku tak terdengar,sayang.. tapi air mata berhamburan memangsa pipiku..

aku sendiri disini..
mencoba mengusir sepi yang mengacaukan arah pikiranku..
memeluk erat-erat raga yang terlihat utuh ini dengan harapan segera menemukan bayangmu diujung sana..

tangisku tak terdengar,sayang..
tapi air mata berhamburan memangsa pipiku..

Aku harus terus berjalan karena diujung sana ku yakin akan menemukan cintaNya..

Langkah kaki ku masih tertatih,ibu..
Jalan hidup ini terasa terjal,penuh jurang-jurang dosa yang menganga dengan jilatan api didalamnya..
Hatiku belum terlatih,ibu..
Menghadapi hujatan mereka yang melupakan semua kebenaran yang kupunya..

Aku hanya bisa diam..
Merapatkan tubuh pada tiang-tiang yang sudah habis terbakar..
Kesadaran nyaris hilang ketika aku merasakan sesuatu pecah tepat dikeningku..
Tanpa menerkanya pun aku sudah tau jika hari akan gelap..
Berhenti disini bukan saja akan membunuh kehidupan dalam ragaku tapi juga mematikan denyut harapan dijantung ibuku..
Aku harus terus berjalan karena diujung sana ku yakin akan menemukan cintaNya..

Aku hanya butuh cinta,tapi bukan sepertimu…

Kita hanya sedikit berbeda…
Tak banyak yang ku miliki,dan tak sedikit yang kau punya…
Aku hanya butuh cinta,tapi bukan sepertimu…
Hanya sepenggal kata yang mampu ku uraikan dalam memaknai waktu-waktu yang kusadari makin tak berguna…
Aku hanya bergumam tak jelas sementara kau tersenyum dalam genangan kasih yang menyemangati teriakan mu yang mungkin akan dinanti-nantikan oleh pemuja keindahanmu…
Aku tak pernah tau apakah batinmu yang meratap saat tetes-tetes luka membasahi pipimu yang begitu merona dalam tiap detik-detik kehidupanmu…
Aku tak mau mendustai mataku yang terlanjur menepis dusta,adil tak berlaku bagiku…
Aku hanya menjajah keberdayaanku sendiri,memporak porandakan mimpi-mimpi yang sebenarnya bisa aku berikan…
Aku terlalu percaya pada detak dijantungku,aku terlalu menikmati udara yang makin lama makin dipenuhi sesal-sesal tak beraroma…
Belum terlambat untuk menjadi seperti dirimu,hanya saja aku tak mau membuka mata untuk menatap kecintaanmu pada hidupmu yang tak pernah dibatasi ragu…
Kau tak pernah tau,bila tiba-tiba aku merasa muak…
Tiap kali mendapati aku tak mampu meraih pekatmu…
Aku yang tak pernah menyerah untuk terus memelihara dendam dalam ruang tergelap dalam jiwaku…
Aku ingin dendam ini tumbuh,terus tumbuh hingga membunuh asamu,meski harapku lah yang sudah pasti akan terkubur…
Mana mau kau sedikit menunduk untuk melihat keberadaanku,hidupmu sudah penuh suka…
Untuk apa membaginya sedikit untukku…
Aku tertawa dengan sebelah tubuh memeluk tangisku erat-erat,sunguh hina bila kau tau butir-butir ketiadaanku…
Aku hanya ingin berkata saat aku terlepas dari kecewa…
Bukan memalsukan senyum dalam kegagalan yang paling nyata…

Minggu, 09 Januari 2011

Aku Harus Apa...

Aku harus apa jika tangis ku tak lagi membuat mu iba dan mengulurkan lagi sebuah janji…
Sedangkan aku tak punya cukup cinta untuk membuat mu meninggalkan dirinya…
Ku tak lebih dari jiwa yang terbingkai sempurna dalam dusta…
Meratapi takdir yang sejak awal memang digariskan bukan untuk ku…
Aku…
Yang tak pernah merasa berdosa ketika menistakan ikrar yang ku yakini…
Kini ku rindu malam-malam dalam rengkuh mu yang hangat…
Berharap diri mu tawarkan lagi untuk ku lewati temaram bintang dengan sentuh lembut bibir mu di tepian mimpiku…
Leburkan hasrat ku dalam tetes-tetes cinta yang membakar namun tersembunyi…
Melihat senyum di antara mata indah mu yang mengalirkan damai…
Dan berharap jasad ne terjaga dalam kecup aroma manja mu yang menghantarkan aku pada asa yang tanpa tepi…